1. siklus ovarium
# Fase
folikuar
Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau terlepasnya
endometruim. FSH merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam
ovarium. Umumnya hanya satu yang terus berkembang dan menjadi folikel deGraff
dan yang lainnya berdegenerasi. Foikel terdiri atas ovum dan dua lapisan sel
yang mengelilinginya. Lapisan dalam, yaitu sel-sel granulose menyintesis
progesterone yang disekresi ke dalam cairan folikular selama paruh pertama
menstruasi, dan bekerja sebagai precursor pada sintesis estrogen oleh lapisan
sel teka interna yang mengelilinginya. Estrogen disintesis dalam sel-sel lutein
pada teka interna. Di dalm folikel, oosit primer mulai menjalani proses
pematangan. Pada waktu yang sama, folikel yang sedanga berkembang menyekresi
estrogenlebih banyak kedalam system ini. Kadar estrogen yang meningkat
menyebabkan pelapasan LHRH melalui mekanisme umpan balik positif.
# Fase
Luteal
LH
merangsang ovulasi dari oosit yang matang. Tepat sebelum ovulasi, oosit primer
selesai menjalani pembelahan miosis pertamanya. Kadar estrogen yang tinggi kini
menghambat produksi FSH. Kemudian kadar estrogen semakin menurun. Setelah oosit
lepas dari folikel deGraff, lapisan granulose menjadi banyak mengandung
pembuluh darah dan sangat terluteinisasi, berubah menjadi korpus luteum yang
berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum terus menyekresi sejumlah kecil
estrogen dan progesterone yang makain lama makin meningkat.
2. siklus endometrium
# Fase proliferasi
Segera
setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan dalam stadim istirahat.
Stadium ini berlangsung kira-kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat dari
folikel yang berkembang akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh
dan menebal, kelenjar-kelenjar mengalami hipertrofi dan berproliferasi, dan
pembuluh dara menjadi banyak sekali. Kelenjar-kelenjar dan stroma berkembang
sama cepatnya. Kelenjar semakin bertambah panjang tapi tetap lurus dan
berbentuk tubulus. Epitel kelenjar berbentuk toraks dengan sitoplasma
eosinofilik yang seragam dengan inti di tengah. Stroma cukup padat pada lapisan basal tetapi makin ke permukaan semakin
longgar. Pembuluh darah akan mulai berbentuk spiral. Lamanya fase proliferasi
sangat berbeda-beda tiap orang, dan berakhir saat terjadinya ovulasi.
# Fase
sekresi
Setelah ovulasi, di bawah pengaruh
progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya estrogen oleb korpus luteum,
endoimetrium menebal dan menjadi seperti beludru.
Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok-kelok,
dan epitel kelenjar menjadi berlipat lipat, sehingga memberikan gambaran
seperti “gigi gergaji.” Inti sel
bergerak ke bawah, dan permukaan pitel tampak kusut. Stroma menjadi
edematosa.
terjadi pula infiltrasi leukosit
yang banyak, dan pemuluh darah menjadi makin berbentuk spiral dan melebar.
Lamanya fase sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 14±2 hari.
# Fase
menstruasi
terjadi pelepasan seluruh lapisan
endometrium disertai perdarahan, akibat terjadi penurunan progesteron dan
estrogen yang tajam
sumber: Patofisiologi, edisi 6 volum 2,
Sylivia & wilson, EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar